RSS

Senin, 09 November 2009

Penghianatan G30 S PKI

Gerakan 30 September 1965, yang di kenal sebagai G 30 S/PKI atau Gerakan Tiga Puluh September. Merupakan tragedi nasional yang harus dijadikan pelajaran oleh seluruh bangsa Indonesia agar tidak terulang.

1. Pengaruh PKI pada Masa Demokrasi Terpimpin

Pada masa demokrasi terpimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia dan idiologi Pancasila mengalami tantangan. Krisis ekonomi berkepanjangan serta kebijakan politik nasional tentang Naskom (Nasionalis, agama ,dan komunisme) telah memberi peluang dan ruang gerak kepada PKI untuk memperluas pengaruhnya di dalam masyarakat, pemerintah, maupun angkatan bersenjata.

2. Aksi-Aksi PKI

Aksi-aksi sepihak yang dilakukan oleh PKI tidak saja pengambil-alihan tanah secara sepihak, tetapi juga melakukan ancaman dan tindakan sepihak terhadap seseorang atau kelompok untuk menciptakan suasana pertentangan di kalangan masyarakat.

3. Tuntutan Pembentukan Angkatan Kelima

Untuk membangun kekuasaannya yang lebih besar, PKI menuntut pemerintah untuk membentuk “angkatan kelima”. Akan tetapi, ide untuk mendapat tantangan dari pemimpin TNI yang antikomunis.

4. Pengaruh PKI dalam Bidamg Politik

PKI melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Dalam Negri

PKI melakukan pemyusupan terhadap partai atau organisasi massa yang dianggap sebagai lawan dengan tujuan untuk memecah belah.

b. Luar Negri

Kebijakan politik luar negri Indonesia juga mengaruh kepada Negara komunis, seperti Cina dan Uni Soviet.

5. Dokumen Gilchrist

Gilchrist adalah nama duta besar Inggris di Jakarta. Dokumen Gilchrist adalah dokumen yang seolah-olah menyebut adanya “Dewan Jendral” di lingkungan Angkatan Darat yang bertugas menilai kebijaksanaan politik Presiden Soekarno.

.

Pahlawan Revolusi

Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965.

Para pahlawan tersebut adalah:

Pihak Orde Baru menuding bahwa yang harus menanggung kematian para pahlawan ini adalah antek-antek dari Partai Komunis Indonesia. Namun hal ini masih menuai banyak kontroversi hingga hari ini dan isu bahwa PKI (Partai Komunis Indonesia) yang bersalah pun kurang dapat dipertanggungjawabkan karena bukti-bukti yang tidak kuat.